Skip to content Skip to left sidebar Skip to right sidebar Skip to footer

𝗕𝘂𝗽𝗮𝘁𝗶 𝗟𝗼𝗺𝗯𝗼𝗸 𝗨𝘁𝗮𝗿𝗮 𝗛𝗮𝗿𝗮𝗽𝗸𝗮𝗻 𝗕𝗕𝗜𝗟 𝗠𝗲𝗻𝗷𝗮𝗱𝗶 𝗪𝗮𝗱𝗮𝗵 𝗘𝗱𝘂𝗸𝗮𝘀𝗶 𝗕𝗮𝗴𝗶 𝗣𝗲𝗹𝗮𝗷𝗮𝗿

Diskominfo KLU, Pemenang – Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu, SH., menghadiri peresmian Gedung Balai Bio Industri Laut (BBIL) oleh Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Dr. L. T. Handoko yang berlokasi di Jalan Raya Senggigi, Teluk Kodek, Desa Malaka, Kecamatan Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, Rabu (03/11/2021).

Melalui Press Conference yang dilakukan oleh pihak BRIN, Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu, SH., mengaku bahagia dan syukur atas dibangunnya gedung BBIL didaerahnya itu. H. Djohan Sjamsu berharap, BBIL yang baru saja diresmikan itu, bisa dijadikan sebagai tempat edukasi, tidak hanya bagi para akademisi tetapi juga untuk para pelajar dan mahasiswa.

“Harapan saya kedepan, mungkin hasil riset kita yang ada di sini masyarakat bisa mengetahuinya, dan nanti juga kita ingin anak-anak sekolah untuk bisa melihat apa sih yang dikerjakan (BBIL_red),” kata Bupati.

𝗧𝗲𝗻𝘁𝗮𝗻𝗴 𝗕𝗮𝗹𝗮𝗶 𝗕𝗶𝗼 𝗜𝗻𝗱𝘂𝘀𝘁𝗿𝗶 𝗟𝗮𝘂𝘁 (𝗕𝗕𝗜𝗟)

Balai Bio Industri Laut (BBIL) merupakan salah satu unit pelaksana teknis di bidang bio industri laut yang berada di bawah pembinaan Organisasi Riset Ilmu Pengetahuan Kebumian, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).

Balai Bio Industri Laut menyelenggarakan fungsi penerapan dan pengembangan teknologi budidaya dan pascapanen biota laut termasuk biota laut yang diatur dalam Konvensi Perdagangan Internasional untuk Spesies Tumbuhan dan Satwa Liar (Convention on International Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora, CITES).

Sejak berdiri pada Tahun 1997 hingga Tahun 2020, Balai Bio Industri Laut telah dan sedang melakukan kegiatan pengembangan dan penerapan teknologi budidaya berbagai biota laut ekonomis penting, seperti Sotong Buluh (𝘚𝘦𝘱𝘪𝘰𝘵𝘦𝘶𝘵𝘩𝘪𝘴 𝘭𝘦𝘴𝘴𝘰𝘯𝘪𝘢𝘯𝘢), Tiram Mutiara (𝘗𝘪𝘯𝘤𝘵𝘢𝘥𝘢 𝘮𝘢𝘹𝘪𝘮𝘢), Teripang Hitam (𝘏𝘰𝘭𝘰𝘵𝘩𝘶𝘳𝘪𝘢 𝘢𝘵𝘳𝘢), Abalon Tropis (𝘏𝘢𝘭𝘪𝘰𝘵𝘪𝘴 𝘢𝘴𝘪𝘯𝘪𝘯𝘢), Siput Mata Bulan (𝘛𝘶𝘳𝘣𝘰 𝘤𝘩𝘳𝘺𝘴𝘰𝘴𝘵𝘰𝘮𝘶𝘴), Teripang Pasir (𝘏𝘰𝘭𝘰𝘵𝘩𝘶𝘳𝘪𝘢 𝘴𝘤𝘢𝘣𝘳𝘢), Lobster Karang (𝘗𝘢𝘯𝘶𝘭𝘪𝘳𝘶𝘴 𝘴𝘱𝘱.), dan Makroalga Laut Hijau (𝘜𝘭𝘷𝘢 𝘭𝘢𝘤𝘵𝘶𝘤𝘢).

Selain itu, dikembangkan juga produk diversifikasi pangan dari biota laut seperti produk olahan Teripang dan Makroalga Laut Hijau (𝘜𝘭𝘷𝘢 𝘭𝘢𝘤𝘵𝘶𝘤𝘢). Hasil-hasil kajian budidaya dan pascapanen biota laut yang
dikembangkan oleh BBIL – BRIN sebagian telah siap untuk dimanfaatkan dan dikembangkan
di masyarakat.

Selain sebagai lembaga riset dan pengembangan, BBIL diharapkan kedepannya dapat menjadi media transfer teknologi khususnya di bidang budidaya dan pascapanen biota laut yang dapat dimanfaatkan untuk mendorong perkembangan dunia perikanan dan kelautan
Indonesia, khususnya di wilayah NTB.

Dengan beban kerja yang semakin besar dan luas, serta upaya untuk
mengembangkan diri dan berperan aktif dalam konteks pengembangan dan penerapan teknologi budidaya dan pascapanen biota laut dari hulu ke hilir, maka perlu dilakukan pembangunan gedung baru di Balai Bio Industri Laut.

(Yoan)

0 Comments

There are no comments yet

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.