Skip to content Skip to left sidebar Skip to right sidebar Skip to footer

Komoditi Talas Bisa Menjadi Pendapatan Baru Bagi Para Petani

Kim Pena Gangga, – Potensi Lombok Utara pelan tapi pasti mulai terkuak, salah satunya dilahan pertanian. Komoditi talas daunnya bisa dibuat sebagai bahan rokok dan umbinya bisa diolah menjadi bahan makanan bisa menjadi pendapatan baru bagi petani di tengah kondisi Covid-19 yang masih melanda. Seperti yang sudah mulai tanam oleh oleh Petani bertempat di Dusun Lias Desa Genggelang Kecamatan Gangga, Senin (25/04/2022).

Bupati Lombok Utara H. Djohan Sjamsu, SH saat di wawancarai tim Pena Gangga, usai bertemu dengan PT. Agro Mitra Lesari menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya terhadap perusahaan yang ingin mengembangkan usaha di Daerahnya itu.

Bupati berharap program talas ini dapat mengangkat derajat ekonomi masyarakat akibat dampak Pandemi Covid-19 yang belum selesai sampai hari ini, mengingat program talas tersebut sejalan dengan program ketahanan pangan.

Lanjut orang nomor satu di Lombok Utara ini, bahwa pemerintah selalu membuka pintu kerjasama jika dalam perjalanannya nanti pihak perusahaan berniat membuat pabrik pengolahan.

Sementara itu salah satu petani dari Dusun Lias yang mulai menanam talas Wayan Dar menyampaikan melihat potensi talas daunnya bisa di buat bahan dasar rokok dan umbi bisa di oleh menjadi bahan makanan sehingga membuatnya yakin akan potensi talas kedepan akan laku di pasaran.

“Talas ini juga sudah ada dari zaman dahulu di kebun, tinggal kita cabut dan tanam ulang agar rapi untuk mempermudah pembersihan rumput” Jelasnya

Wayan Dar menjelaskan bahwa talas ini tidak perlu kita membeli bibit, cukup kita pelihara talas yang sudah ada di Kebun, dikasih pupuk membuatnya cepat besar dan berkembang menjadi banyak.

Wayan Dar berharap semoga kedepan usaha talas tersebut bisa berjalan dengan lancar dan dari PT. Agro Mitra Lesari harapannya semoga cepat dimulai memberikan bimbingan terkait metode pemetikan saat panen.

Saat ini talas yang di tanam di kebunnya kurang lebih berumur 6 bulan, daunnya sudah siap panen. Kalau umbinya SOP dari perusahaan menunggu waktu 1 tahun baru bisa terpanen.

(Gus)

0 Comments

There are no comments yet

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *