Skip to content Skip to left sidebar Skip to right sidebar Skip to footer

Petani Gula Aren Dusun Semenyer Optimistis Memproduksi 1000 Batang Gula mendekati Bulan Puasa untuk bebrapa bulan mendatang

KIM Lingkar Utara – Potensi gula aren yang dihasilkan petani di wilayah Kabupaten Lombok Utara (KLU) cukup besar. Terutama di beberapa daerah, seperti Dusun Semenyer, Desa Selelos, Dusun Paok Rempek dan Teniga, petani Gula aren saat ini memiliki peluang dan memiliki nilai jual terutama mendekati hari-hari lebaran di wilayah KLU.

Artadi petani gula aren menyampaikan saat ditemui media ini kediamannya di Dusun Semenyer, 14 November 2023, peluang untuk produksi gula aren saat ini memang cukup memungkinkan dengan curah hujan yang sedang membuat kucuran air yang dihasilkan untuk satu batang hampir 15 sampai 20 liter.

“Alhamdulillah kami tetap bersyukur melalui pekerjaan ini kami merasa kecukupan memeiliki dua anak dan dua-duanya sekolah, biaya pun kami hasilkan dari jualan Gula aren ini dan Tuak Manis”, lirihnya

Saat ini Bapak dua orang anak ini menjual gula dan tuak manis setiap hari.

” saya menjual tuak manis setiap hari 5 sampai 15 liter per hari dengan harga 10.000 rupiah per botol plastik, sedangkan untuk gula sendiri kami produksi betahan karena stok terkadang belum habis tapi alhamdulillah saat ini ludes terjual, satu batang gula aren kami jual 12.000 rupiah”, Urainya sambil tersenyum.

Hal yang sama disampaikan sesama petani aren Amak Nasdi, gula-gula yang ia buat ini justru laris mendekati hari-hari kebaran dan maulid.

“Banyak yang terjual bulan puasa bulan-bulan kemarin karena kebutuhan untuk membuat cemilan manisan dan kolak talas”, tandasnya.

Para petani gula aren ini berharap pemerintah daerah terutama Desa ager mensuport dalam hal pemasaran atau mencarikan tempat menampung penjualan, Menurutnya tidak hanya dari sisi air aren yang bisa dimanfaatkan, namun berbagai bagian pohon enau itu sebenarnya bisa diolah. Baik itu, ijuknya jadi kerajinan, buah enau bisa jadi olahan minuman hingga nata de Coco. Termasuk daunnya untuk pakan ternak serta sapu. Namun petani tidak bisa mengolah.

“Kalau kami dilatih, semua potensi ini bisa dimanfaatkan. Selama ini kami tidak pernah disentuh, tapi dulu pernah kami membuat dinding dari pelepah daun dari pohon aren itu juga sempat terjual”, ujarnya. (Mng).

0 Comments

There are no comments yet

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *