Skip to content Skip to left sidebar Skip to right sidebar Skip to footer

SEJARAH BERDIRINYA DESA GONDANG, DESA TERTUA SEJAK ZAMAN PENJAJAHAN HINDIA-BELANDA.

KIM Lingkar Utara – Desa Gondang merupakan Desa tua yang berdiri pada Tahun 1800, wilayah pemerintahannya dulu meliputi Selengen dan Amor Amor untuk bagian timur ( Desa Selengen sekarang ) dan wilayah baratnya sampai Kali Segara. Dari fakta sejarah Desa Gondang sendiri melaksanakan sistem pemerintahan adat yaitu Pemusungan selama 5 priode dari tahun 1900 sampai dengan tahun 1963 , sistem pemusungan yang pernah dijalankan yang menggunakan 3 sistem pembagian kekuasaan dan kewenangan yang melekat seperti : Pemusungan Sebagai kepala pemerintahan yang bertugas mengatur administrasi pemerintahan, Mangku Petugas yang ditunjuk untuk menjalankan dan melaksanakan kegiatan yang berkaitan dengan adat istiadat, sedangkan Kyai dan Pengulu Petugas yang ditunjuk untuk memimpin dan menyelenggarakan upacara keagamaan secara Islam

Sejarah juga menyebutkan bahwa sebelum Desa Gondang berdiri, Wilayah kekuasaan ke-Datuan Bayan yang diatur berdasarkan Sistem Paer ( Satu kesatuan sistem wilayah yang diatur berdasarkan satu kesatuan Tata Kelola dan satu kesatuan berdasarkan hokum adat ) dimana desa desa yang ada pada waktu itu tidak dibatasi oleh batas administrasi tetapi oleh kesatuan Paer.

Dalam sejarah yang ada, masyarakat Lombok Utara banyak dipengaruhi oleh pengaruh budaya Bali dan Jawa ( Majapahit dan Anak Agung Karang Asem ) juga pengaruh Kolonial, ini bisa dilihat dari tata cara mengelola lahan pertanian dengan menggunakan sistem subak dan pekasih dan dalam mengatur pengelolaan pertanian sedang kan untuk mengatur tata prikehidupan masyarakatnya menggunakan sistem Banjar dan awig-awig, sedangkan pengaruh kolonial Belanda dapat dilihat bahwa di Gondang pernah sebagai pusat pemerintahan di bawah kedistrikan Bayan dengan menempatkan orang ( Datu Putrawa ) sebagai pemimpin sebuah Asisten Distrik dibawah distrik Bayan.

Pada tahun 1800 Ke -Datu Bayan mengutus kepercayaannya yaitu PEMEKEL SUBAYA untuk melakukan expedisi kewilayah barat atau disebut perluasan wilayah dengan membuka sistem irigasi pertanian, Pemekel Subaya setelah melihat wilayah yang dibuka sangat subur dan cocok untuk membuat pemukiman , Pemekel Subaya membawa 44 orang dari Gumantar untuk mendiami wilayah baru tersebut, dalam perjalanannya wilayah baru tersebut menarik minat masyarakat yang lain seperti dari Amor-Amor, Lading-Lading, Kerurak dan Beriri Jarak ( Desa Sambik Bangkol sekarang ) untuk mendiami dan bertempat tinggal di wilayah baru yang subur.

Dalam perjalanannya, wilayah baru tersebut berkembang dengan pesat dan kemudian dalam musyawarah atau Gundem di tetapkan berdasarkan kesepakatan nama wilayah tersebut dinamai dengan nama GONDANG, menurut cerita dari orang tua, Gondang juga berasal dari kata GONG dan GENDANG ( Adanya kegiatan keramaian setiap panen dengan menampilkan tari tarian yang diiringi dua alat gamelan yaitu Gong dan Gendang ) tetapi dalam cerita yang sebenarnya dari sumber yang dapat dipercaya nama Gondang adalah merupakan nama tokoh yaitu Amak Gondang, tokoh yang memimpin membuka wilayah yang ada yang merupakan orang kepercayaan Pemekel Subaya.

Bukti bukti sejarah yang menyebutkan Kantor Desa Gondang sekarang sering disebut dengan kata Bencingah ( Tempat berkumpul atau bermusyawarah ) sementara wilayah sekitar disebut dengan nama Dalem Jero adalah tempat bermukimnya kepala pemerintahan dan keluarganya, pada jaman dulu sekitar wilayah itu dikelilingi oleh tembok tinggi yang terbuat dari tanah dengan pintu utama disebelah barat yang disebut Pintu Kuri atau Pintu Puri. Dilihat dari silsilah para Pemimpin pertama dan kelima di Desa Gondang memimpin dengan menggunakan sistem pemerintahan berupa Pemusungan yang masa jabatannya selama 10 tahun, melihat dari silsilah dan urutan nama pejabat pemerintahan Desa Gondang maka pemusungan pertamanya adalah LANGGIA yang memerintah dari tahun 1900 sampai dengan 1910 dan berasal dari Dusun Karang Anyar dan Pemusungan kedua adalah Darmaji yang memerintah dari tahun 1910 sampai dengan tahun 1920,juga berasal dari Dusun Karang Anyar, pemusungan ketiga adalah Amak Saminah yang memerintah dari tahun 1920 sampai dengan tahun 1930 yang berasal dari Dusun Karang Pendagi, pemusungan ke empat yaitu H.M.Assa,at yang memerintah dari tahun 1930 sampai dengan tahun 1957 berasal dari Dusun Karang Pendagi dan pemusungan ke lima yaitu Sukarta yang memerintah dari tahun 1957 sampai dengan tahun 1963 berasal dari Dusun Karang Bedil

Sedangkan sistem pemerintahan dengan menggunakan sistem pemerintahan Kepala desa mulai dilaksanakan dari tahun 1967 sampai dengan sekarang dengan masa jabatan 5 tahun , dengan pejabat Kepala Desa pertama adalah Nurimah yang memerintah dari tahun 1963 sampai dengan 1967 dan berasal dari Dusun Karang Anyar, selanjutnya Kepala Desa dijabat oleh H.Sirajudin yang memerintah 2 kali dari tahun 1967 sampai dengan tahun 1978 dan berasal dari Dusun Lekok.

Dalam perjalanannya pemerintahan desa di Desa Gondang mengalami pasang surut sesuai dengan peraturan perundang undangan yang mengatur masa jabatan Kepala Desa selama 5 tahun yang diatur pada priode ORDE BARU, dalam kondisi tersebut dikenal pejabat kepala desa yang berasal dari unsur pemerintah.

Selanjutnya dalam transisi pemerintahan,terjadi lowongnya pejabat Kepala Desa sehingga pada tahun 1978 – 1979 pemerintahan dipegang oleh Lalu.Syahrul.M dan M.Soewardi.BA tahun 1979 – 1980 untuk memimpin Penjabat Sementara Kepala Desa Gondang, sampai kemudian pada pemilihan secara demokratis yang dilaksanakan pada tahun 1980 terpilihlah Saduro sebagai Kepala Desa Gondang yang memimpin dari tahun 1980-1981 berasal dari Dusun Penjor dan hanya memerintah selama 2 ( dua ) tahun dan mengundurkan diri,setelah itu Kepala Desa dijabat oleh Rustam Effendi dari Dusun Karang Bedil, memerintah dari tahun 1981 sampai dengan tahun 1987.

Terjadi kekosongan pemerintahan di Desa Gondang,pemerintahan Desa Gondang dipegang oleh penjabat sementara kepala desa ( Pjs ) yaitu H.M.Saleh Usman yang memerintah selama 1 ( satu ) tahun yaitu 1987-1988 dan kemudian diadakan pemilihan Kepala Desa yang kemudian dimenangkan oleh Suhardi yang berasal dari Dusun Karang Pendagi yang memerintah dari tahun 1989-1997, Kepala Desa berikutnya yang terpilih dari proses pemilihan adalah M.Syaripudin yang berasal dari Dusun Karang Pendagi dan memerintah dari tahun 1997 sampai dengan tahun 2005, karena penyesuain dengan peraturan pemerintah maka terjadi kekosongan pemerintahan sehingga Camat Gangga menunjuk Penjabat Sementara Kepala Desa Gondang ( Pjs ) yaitu Edy Agus Wahyudi sebagai penjabat sementara Kepala Desa Gondang selama 1 ( satu ) tahun yaitu tahun 2006 -2007.

Pada pemilihan yang dilaksanakan pada tahun 2007 terpilihlah Ahmad Jauhari sebagai Kepala Desa Gondang yang memerintah dari tahun 2007 sampai dengan tahun 2013 yang berasal dari Dusun Karang Amor, pada pemilihan berikutnya yang dilaksanakan pada tahun 2013 Ahmad Jauhari terpilih kembali sebagai Kepala Desa Gondang dengan masa bakti tahun 2014 sampai dengan tahun 2019.

Dari bukti sejarah yang lain bahwa nama nama dusun yang ada di Desa Gondang menunjukkan asal usul masyarakatnya yang beragam sehingga nama dusun pun dapat mencerminkan asal usul masyarakatnya seperti :

Karang Pendagi sebelah barat disebut Beriri Jarak karena bersal dari Beriri Jarak Desa Sambik Bangkol
Karang Amor yang sebagian besar besar masyarakatnya berasal dari Amor-Amor Desa Selengen
Karang Kerurak , RT 5 Karang Anyar banyak berasal dari Kerurak Desa Genggelang

Dalam perkembangannya masyarakat desa Gondang banyak berasal dari pendatang yang berasal dari Kabupaten Lombok Timur ( Mas Bagik, Kembang Kerang dan Tembaban ) dan juga berasal dari pulau Sumbawa ( Bima dan dompu ) pulau jawa,Lombok Barat dan Mataram sedangkan masyarakat dari sulawesi yang mendiami wilayah pesisir terbanyak dari Bugis Makasar, dalam perkembangan masyarakat yang datang dari luar Desa Gondang membaur dan menyatu dengan masyarakat yang lainnya melalui proses perkawinan, dalam hetergonitas kehidupan masyarakatnya berkembang secara damai dan hidup dengan harmoni. (Mnk)

Sumber : Website Desgon.

0 Comments

There are no comments yet

Leave a comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *