Harga Komoditi Pisang di kalangan Masyarakat Kian Meningkat
KIM Lingkar Utara – Tak kalah menarik komoditas tanaman Buah Durian dan Kopi Buah pisang juga menjadi sumber penghasilan tetap masyarakat tiap bulannya, warga yang ada di Desa Selelos, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara (KLU).
Di mana setiap harinya ada sekitar 4.000 – 7.000 sisir pisang yang keluar dari Desa Selelos ini, ungkap Budi petani Pisang sekaligus pembeli asal Dusun Semenyer (26/6/2023).
“Karena petani pisang kami di sini ada sekitar 1000 orang dan setiap petani itu bisa menjual pisang hingga 2.000 sampai 5.000 sisir setiap bulannya,” ungkapnya.
Ada berbagai macam jenis pisang disini, diantaranya pisang mas, Kapentis, pisang Hijau (lumut) dan lain sebagainya.
Andi salah seorang petani pisang Dusun Serungga, mengatakan kalau harga pisang saat ini bervariatif.
” Ya bisa kita liahat saat ini harga tergantung jenis dari pisang itu sendiri, seperti pisang Mas kami biasa menjualnya dengan harga Rp 2.500 per sisirnya,” ungkap Andi
Namun harga itu bisa naik, ketika hari-hari besar seperti acara maulid nabi, kegiatan hari besar hindu bisa tembus diharga Rp 4.000 persisir, karena rata-rata pisang di KLU banyak di kirim ke daerah Bali.
Ia juga mengaku kalau saat ini kebun pisang yang dimiliki seluas 1 hektare.
“Dimana dengan luas tersebut bisa menghasilkan 1500 sisir pisang tiap bulannya,” terangnya.
Selain dijual ke pengepul yang datang ke tempatnya, buah-buah pisang itu juga langsung dibawa ke pasar-pasar yang ada di Pasar Tanjung .
“Namun ada juga yang memesan langsung untuk acara, seperti pesta dan lain sebagainya,” ungkap Andi
Di Lombok Utara memang gudangnya buah-buahan yang menjanjikan keuntungan bagi para petani yang memiliki lahan, selain itu pagi non petani yang tidak memiliki lahan tani ia lebih sering memanfaatkan jasa sebagai burung angkut pisang. (MG)
0 Comments